Yogyakarta, 31 Januari – 1 Februari 2025 – Akademi Masjid Pemberdaya (AMP) menggelar acara Wisuda pada 31 Januari hingga 1 Februari 2025 di Pondok Pesantren Gua Hiro. Program ini dirancang untuk membantu takmir masjid menjadi pengelola yang profesional sehingga dapat memakmurkan masjid, yang merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi masjid-masjid di Indonesia saat ini. Laznas Dpf mengirim beberapa Dai sebagai perwakilan dari Masjid Signature Park Grande untuk mengikuti pelaksanaan Wisuda AMP.
Banyak masjid yang dibangun tanpa mempersiapkan pengurusnya, menyebabkan banyak pengurus yang belum kompeten dalam mengelola masjid, kesulitan dalam merancang program-program yang dapat memakmurkan masjid, serta kesulitan dalam melakukan kaderisasi pengurus masjid di kalangan pemuda. AMP hadir sebagai solusi dengan memberikan pelatihan dan pendampingan bagi takmir masjid agar mereka dapat mengelola masjid dengan lebih profesional.
AMP merupakan flagship Program Kolaborasi Masjid Pemberdaya Dompet Dhuafa, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para takmir masjid. Program ini berfokus pada pembentukan takmir yang amanah, profesional, serta akuntabel dalam mengelola masjid.
Acara Wisuda AMP Tahun 2024 dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum KMP Nasional, Andi Juliandi. Dalam sambutannya, Andi menekankan pentingnya membangun peradaban keumatan yang dimulai dari masjid. “Inilah saatnya untuk membangun peradaban keumatan, dan kita harus mengikuti perkembangan zaman. Masjid harus menjadi bagian dari upaya mengentaskan kemiskinan,” ungkap Andi Juliandi.
Sebelum diwisuda, para peserta AMP telah menjalani rangkaian kegiatan capacity building selama tiga bulan, mulai 16 November hingga 11 Januari 2025, dengan pembelajaran yang dilakukan secara online. Program ini mencakup kelas matrikulasi, yang bertujuan menyamaratakan pemahaman para takmir tentang masjid pemberdaya, kelas dasar dengan kurikulum lima pilar Masjid Pemberdaya, serta kunjungan dan praktikum ke masjid-masjid percontohan KMP.
Manfaat dari program AMP sangat dirasakan oleh Deden Khoirurrozi, salah satu peserta yang juga seorang DKM di Masjid Al-Taubah Manggarai. Deden mengungkapkan bahwa program ini telah mengubah mindset-nya tentang masjid yang awalnya hanya dipandang sebagai tempat ibadah, kini masjid dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah umat. “Terima kasih AMP, saya bertemu dengan orang-orang yang memiliki visi dan misi yang sama. Yang paling berkesan adalah tentang fundraising, bagaimana kita mengajak umat Islam yang mampu untuk menyumbang ke masjid,” ujarnya.
Deden juga mengungkapkan rasa terkesan terhadap metode pembelajaran yang digunakan dalam AMP. “Semangat para takmir dan pengajarnya tidak mengenal usia, mereka tetap semangat untuk berbagi ilmu. Ini adalah kebahagiaan yang sangat besar bagi saya,” tambahnya.
Kedepannya, Deden berencana untuk menerapkan lima pilar yang dipelajarinya di masjid tempat ia mengabdi. Program AMP telah memberikan wawasan dan inspirasi baru bagi para takmir masjid, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif di masjid-masjid mereka masing-masing.
Dengan adanya program AMP, diharapkan para takmir masjid di seluruh Indonesia dapat menjadi lebih profesional, amanah, dan berkomitmen untuk menjadikan masjid sebagai pusat pemberdayaan umat yang mampu mengatasi berbagai tantangan sosial.