Zakat 5.0: Kolaborasi Lintas Lembaga Dorong Inovasi Blockchain untuk Donasi yang Transparan dan Real-Time

Jakarta,30 April 2025 – Dunia zakat dan filantropi Indonesia tengah memasuki era baru dengan semangat digitalisasi yang semakin kuat. Dalam sebuah rapat kolaboratif strategis yang melibatkan Dompet Dhuafa, iBantu, Laznas Djalaluddin Pane Foundation (DPF), dan Asosiasi Blockchain Syariah Indonesia, dibahas inovasi besar dalam pemanfaatan teknologi blockchain untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengelolaan donasi zakat dan dana filantropi.

Teknologi blockchain memungkinkan data donasi dapat dipantau secara real-time, memberikan akses yang setara bagi semua pemangku kepentingan, mulai dari lembaga zakat hingga donatur. Dengan sistem pelacakan transaksi yang akurat dan dapat diverifikasi, setiap rupiah donasi dapat ditelusuri mulai dari tangan donatur hingga ke penerima manfaat akhir.

Perwakilan Laznas DPF menekankan pentingnya inovasi ini untuk membangun kepercayaan publik. “Kami percaya bahwa dengan pemanfaatan blockchain dan smart contract, pengelolaan zakat dapat lebih kredibel, sesuai syariat, dan menjawab kebutuhan generasi digital yang semakin peduli terhadap akuntabilitas,” ujar [Nama Narasumber DPF bila ada].

Namun, para peserta rapat juga menyadari bahwa penerapan teknologi baru harus dibarengi dengan edukasi yang masif. Sebagian masyarakat masih merasa asing dengan istilah seperti blockchain, dompet digital, atau smart contract. Oleh karena itu, disepakati perlunya kampanye literasi digital yang luas dan terstruktur, agar teknologi ini tidak hanya menjadi milik segelintir orang, melainkan dapat diakses dan dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

Salah satu langkah strategis lainnya adalah melibatkan ulama dan tokoh agama dalam memberikan panduan serta legitimasi terhadap sistem ini. Fatwa, pandangan keagamaan, dan dukungan moral dari mereka sangat penting untuk menjembatani antara kemajuan teknologi dan kepercayaan umat.

Selain itu, penggunaan dompet digital juga dinilai sangat potensial untuk mendukung donasi secara cepat, mudah, dan lintas negara. Hal ini dapat membuka peluang donasi dari diaspora Indonesia maupun masyarakat global yang ingin ikut berkontribusi pada program-program zakat dan kemanusiaan di Indonesia.

Rapat ini menandai langkah awal kolaborasi lintas lembaga dalam mendorong penerapan teknologi mutakhir yang tetap berakar pada prinsip syariah. Dengan semangat inovasi dan inklusivitas, para pihak berharap sistem zakat dan filantropi Indonesia dapat menjadi model bagi dunia: lebih transparan, lebih terpercaya, dan siap menyongsong masa depan.

Bagikan Artikel ini di :