Bulan Muharam adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kepedulian sosial, terutama terhadap anak yatim. Dalam ajaran Islam, memperhatikan anak yatim adalah salah satu tindakan yang sangat dihargai. Dalam hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Saya dan orang yang memelihara anak yatim akan berada di surga seperti ini,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Menurut ulama Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Muharam adalah waktu yang penuh keberkahan untuk memperkuat amal kebajikan. Membantu anak yatim di bulan ini tidak hanya mendatangkan pahala besar tetapi juga mempererat tali persaudaraan di antara umat Muslim. Ini adalah bentuk nyata dari sikap empati yang tinggi dan rasa tanggung jawab sosial.
Selain itu, Muharam juga merupakan waktu yang tepat untuk merefleksikan kondisi mereka yang kurang beruntung dan berupaya membantu mereka semampu kita. Menyantuni anak yatim di bulan ini membawa banyak keberkahan dan pahala. Dengan memperhatikan dan membantu anak yatim, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan ridha-Nya. Amal ini juga membantu kita untuk membersihkan hati dari sifat kikir dan meningkatkan rasa empati terhadap sesama.
Ulama Syaikh Salih Al-Munajjid menyebutkan bahwa memberikan bantuan kepada anak yatim di bulan Muharam dapat mendatangkan keberkahan dalam kehidupan kita. Amal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak yatim tetapi juga memperkuat iman dan ketaqwaan kita. Dengan cara ini, kita dapat membersihkan hati kita dari sifat egois dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Menyantuni anak yatim di bulan Muharam juga memperkuat ikatan sosial di antara umat Muslim. Ini adalah waktu yang sangat baik untuk mempererat tali persaudaraan dan membangun solidaritas di masyarakat. Dengan cara ini, kita tidak hanya membantu mereka yang membutuhkan tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keimanan kita. Muharam menjadi momen penting untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anak yatim, serta meningkatkan kualitas ibadah kita.