Permasalahan teknologi bukan semata-mata terkait pada kemampuan untuk menjalankan satu piranti atau sebuah platform yang disediakan melalui internet, permasalahan lain yang patut diberi perhatian adalah bagaimana seseorang mampu dengan bijak dan paham mengelola teknologi tersebut agar lebih bermanfaat bagi kehidupan masyarakat banyak.
Dengan perspektif tersebut, Djalaluddin Pane Foundation (DPF) mengusung Teacher Competency Deveploment Program (TCDP) sebagai satu program yang dirancang untuk menghadirkan kemapanan literasi digital, khususnya bagi guru-guru di daerah. Hal ini juga mengacu kepada kerangka kerja kompetensi TIK Guru yang dibuat oleh UNESCO, mengenai literasi teknologi yang harus dimiliki oleh setiap Guru (ICT Competency Framework for Teachers).
Deretan panjang persoalan pendidikan di Indonesia hari ini juga menambah pekerjaan rumah para pendidik. Mereka dituntut tidak lagi hanya cakap dalam mendidik dan mengajar di dalam kelas, melainkan juga harus mampu menjangkau peserta didik yang kini terlahir dan tak bisa lepas dari dunia digital.
Satu hal yang kami yakini adalah bahwa kehadiran teknologi dalam lini pendidikan ini, harusnya bukan untuk mencerabut seseorang dari lingkungan sekitar hingga terasing dari budayanya sendiri. Gabungan antara pemanfaatan TIK dengan peran Guru yang memberi pengaruh besar dalam membentuk karakter peserta didiknya, kami harapkan dapat menjadi kombinasi yang tepat sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang berteknologi dan berkarakter.
Untuk alasan tersebut, pada bulan Februari ini DPF mengadakan Kontes Media Pembelajaran guna mendorong pendidik untuk memaksimalkan personal influence yang mereka miliki dan meningkatkan kemampuan memotivasi dengan bantuan media pembelajaran yang kreatif.
Kontes Media Pembelajaran akan dilaksanakan dengan memberi wadah bagi Guru untuk berkompetisi membuat media ajar yang bukan saja kreatif, namun memiliki nilai-nilai luhur yang nantinya membantu pembentukan karakter peserta didik di masing-masing sekolah.
Adapun peserta Kontes Media Pembelajaran adalah perwakilan dari masing-masing sekolah yang telah melaksanakan pelatihan TCDP ditahun 2016. Dari 74 Guru peserta pelatihan TCDP di 4 Sekolah di Sumatera Utara, 8 diantaranya akan ikut memberikan ide dan konsep media pembelajaran berdasarkan dua tema yang DPF tentukan. Dua tema tersebut adalah:
- Guru sebagai “Personal Influence” dalam Membentuk Generasi yang Kritis, Reflektif, dan Bertanggung Jawab.
- Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal: Melahirkan Generasi Digital yang Konsisten dengan Nilai-Nilai Luhur.
Tema-tema di atas akan menjadi acuan setiap peserta dalam membuat materi media pembelajaran yang akan mereka tampilkan dalam kontes media pembelajaran nantinya.
Fajaruddien Zakiany, kepala bidang program untuk TCDP mengatakan bahwa selain untuk meningkatkan kompetensi Guru, Kontes ini diharapkan dapat menjadi trigger lahirnya trainer-trainer lokal yang muncul dari Guru, “Mereka inilah nanti yang akan menjadi perpanjangan tangan DPF agar efek dari pelatihan TCDP bisa terus hidup meski programnya telah usai di daerah tersebut,” Terangnya, Kamis (19/1)
Menyadari bahwa tujuan dari kontes tidak akan berjalan maksimal tanpa adanya kolaborasi dengan banyak pihak, DPF juga turut menghadirkan stakeholder serta beberapa komunitas di Kota Medan. Dengan ini kami berharap agar Kontes Media Pembelajaran juga dapat menjadi ajang silaturahmi dan diskusi, terutama untuk mendukung mewujudkan kemapanan literasi digital di tiap daerah.