Labuhanbatu, 1 November 2024 — Di tengah semangat baru tahun ajaran ini, LAZNAS Djalaluddin Pane Foundation (DPF) melalui Program Orangtua Asuh Labo Education, telah melakukan implementasi bantuan untuk anak-anak yatim dan piatu di wilayah Rantauprapat, Labuhanbatu. Kegiatan ini berlangsung pada 1 November 2024 oleh Tim Program dan Kreatif LAZNAS DPF Medan bersama relawan dari Yayasan Bunda Siti Banun (YBSB). Program ini berfokus pada pemberian bantuan finansial, perlengkapan sekolah, pendampingan belajar daring maupun luring, serta dukungan psikologis bagi anak-anak yatim dan piatu di sana.
Program ini menyasar anak-anak dengan kondisi ekonomi sulit, demi menumbuhkan semangat belajar dan mewujudkan cita-cita mereka. Salah satu manfaatnya adalah pemberian uang saku dan perlengkapan sekolah, yang disambut dengan senyum bahagia oleh anak-anak di lokasi. Selain itu, pendampingan belajar melalui daring atau luring serta dukungan psikologis juga diberikan untuk memastikan mereka mendapatkan pendidikan dan dukungan emosional yang mereka butuhkan.
Tim LAZNAS DPF dan para relawan menyambangi beberapa rumah anak yatim/piatu untuk menyerahkan bingkisan hadiah. Kebahagiaan tampak jelas di wajah anak-anak saat menerima bantuan yang sangat berarti bagi mereka. Kondisi kehidupan mereka yang sederhana dan penuh keterbatasan menjadi motivasi tersendiri bagi tim dalam menjalankan program ini.
Kisah Perjuangan Hidup Anak-Anak di Labuhanbatu
Di antara penerima manfaat adalah M. Bashir Sihombing, seorang anak kelas 5 SD yang hidup bersama ibu, kakak, dan adiknya. Bashir yang baru berusia 11 tahun ini menggantungkan hidup pada ibunya yang bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Bunga, anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar, juga turut merasakan manfaat dari program ini. Setiap hari, ia membantu neneknya memasak nasi menggunakan tungku dan kayu serta melakukan pekerjaan rumah lainnya. Meski jauh dari orang tua, yang bekerja di luar negeri, semangat belajar Bunga sangat tinggi. Saat ini, ia sudah mencapai Juz 7 dalam Al-Qur’an dan tidak pernah melewatkan waktu untuk mengaji. Dukungan yang diberikan melalui program ini diharapkan bisa semakin memacu semangat belajarnya.
Kemudian ada Irma, siswa kelas 3 SD yang tinggal bersama dua adik kembarnya, satu kakak, satu adik, dan ibunya. Ibunya bekerja sebagai pengisi Baglog jamur tiram dengan penghasilan yang tidak menentu. Bahkan, untuk menambah penghasilan, ibunya terkadang bekerja serabutan sebagai tukang cuci piring atau membantu bersih-bersih di acara hajatan.
Melihat kesulitan dan keteguhan mereka, pihak DPF berharap bantuan yang diberikan mampu meringankan beban keluarga mereka dan menjadi penyemangat baru bagi anak-anak ini untuk terus belajar dan meraih cita-cita.
Ucapan Terima Kasih dan Harapan
Orang tua dari Irma mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada LAZNAS DPF dan para relawan. “Kami sangat bersyukur, bantuan ini sangat berarti bagi anak-anak kami yang memang ingin terus belajar dan mencapai cita-citanya. Semoga LAZNAS DPF dan para donatur diberi balasan kebaikan yang berlipat dari Allah SWT,” ujarnya dengan penuh haru.
Di akhir kegiatan, tim LAZNAS DPF menyampaikan harapan agar anak-anak penerima manfaat bisa tumbuh dengan semangat belajar yang lebih tinggi dan tekad untuk mencapai cita-cita mereka. Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi titik awal perubahan yang positif, bukan hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi keluarga dan komunitas di sekitar mereka.