Bingung Kurban atau Aqiqah Dahulu? Simak Penjelasannya!

Idul Adha identik dengan momen istimewa penyembelihan hewan kurban, sedangkan aqiqah merupakan ibadah untuk mensyukuri kelahiran anak. Bagi umat Muslim, kedua ibadah ini memiliki makna dan keutamaan yang berbeda.

Di kalangan masyarakat, hal ini masih sering menjadi perdebatan. Kurban atau Aqiqah yang harus didahulukan.  Akan tetapi tidak perlu khawatir, Yuk simak penjelasan berikut.

Agama  adalah  kebutuhan  fitrah  manusia,  karena  manusia  secara  fitrah merupakan makhluk yang memiliki kemampuan untuk beragama. Manusia sangat memerlukan agama khususnya Agama  Islam, karena manusia memiliki berbagai kesempurnaan  dan  juga  memiliki  kekurangan.  Dalam  hal  ini,  selain  manusia sebagai  makhluk  yang  beragama,  manusia  juga  disebut  sebagai  makhluk  yang berbudaya.  Budaya  diciptakan  oleh  manusia  dan  manusia  pulalah  yang  menaati budaya  tersebut.  Para  ulama  terdahulu  memiliki  strategi  dalam  menyebarkan agama  Islam,  agar  ajaran  Islam  mudah  diterima dikalangan  masyarakat.  Namun para ulama tidak serta merta menghilangkan semua tradisi dan budaya yang telah ada. Berikut penjelasan terkait kurban dan aqiqah.

Kurban:

  • Jika Anda memiliki kemampuan finansial yang mencukupi untuk berkurban, maka dahulukan kurban.
  • Kurban memiliki keutamaan sebagai ibadah wajib bagi yang mampu.
  • Momen Idul Adha memiliki waktu yang terbatas untuk melaksanakan kurban.

Aqiqah:

  • Jika Anda belum memiliki kemampuan finansial untuk berkurban, maka dahulukan aqiqah.
  • Aqiqah dapat dilaksanakan kapan saja, tidak terikat waktu tertentu.
  • Aqiqah merupakan hak bagi anak dan kewajiban bagi orang tua.

Pertimbangan lain:

  • Jika Anda memiliki anak yang baru lahir dan bertepatan dengan Idul Adha, maka dahulukan aqiqah.
  • Jika Anda ingin berkurban atas nama orang tua yang telah meninggal, maka Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh Al-Sunnah:

 ةحيبذب ءافتكلاا نكيم هنإف ةقيقعلا موي عم رحنلا موي عمتجا اذإو :ةلبانلحا تلاق اهمدحلا لستغاو ةعجم مويو ديع موي عمتجا اذإ امك ،امهنع ةدحاو . 

“Menurut para ulama Hanbali, jika hari raya kurban sama dengan hari akikah,  maka cukup menggabungkan akikah dan kurban, seperti jika hari idul adha sama dengan hari jum’at maka cukup dengan satu kali mandi.”

Adapun menurut Syaikh Nawawi al-Bantani:

 ةملاعلل افلاخ فكي لم ةقيقعلاو ةيحضلأا ةدحاولا ةاشلS دارأ ول رجح نبا لاق لاصح ةقيقعلاو ةيحضلأا ةحوبذلما ةاشلS ىون ولو لاق ثيح ىلمرلا 

Artinya,  “Ibnu Hajar  berkata bahwa seandainya ada seseorang meginginkan dengan satu kambing untuk kurban dan aqiqah, maka hal ini tidak cukup. Berbeda dengan al-‘Allamah Ar Ramli yang mengatakan bahwa apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih  untuk  kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi.

Pada intinya, baik kurban maupun aqiqah merupakan ibadah yang mulia. Yang terpenting adalah niat dan keikhlasan dalam melaksanakannya. Konsultasikan dengan ulama atau tokoh agama terpercaya jika Anda masih ragu dalam menentukan pilihan. Nah, sahabat sudah mulai tercerahkan kah? Yuk percayakan hewan kurban atau aqiqah mu melalui Laznas DPF.

 

Sumber:

PRIORITAS AQIQAH DAN KURBAN, Andre Gustiono, Siti Zailia, Gibtiah: 2020

Fiqh al-Udlhiyyah Panduan Ibadah Kurban dalam Islam & Keutamaan Bulan Dzulhijjah- Dzulkifli Hadi Ilmawan: 2022

Bagikan Artikel ini di :