Jakarta – Kamis, 14 November 2024. Dalam upaya meningkatkan akses pendidikan berkualitas di Indonesia, LAZNAS Djalaludin Pane Foundation (DPF) dan Skolla Edutech, platform edukasi berbasis teknologi, mengadakan pertemuan untuk membahas kolaborasi dalam bidang pendidikan. Visi dari Skolla untuk mendukung institusi pendidikan di Indonesia dilandasi oleh teknologi canggih seperti assessment berbasis AI, laboratorium visual immersive, dan sistem pembelajaran omni, yang menggabungkan pembelajaran online dan offline. Dengan inisiatif ini, Skolla dan DPF berharap dapat menyediakan fasilitas belajar yang setara dan berkualitas untuk mendorong peningkatan mutu pendidikan di seluruh Indonesia.
Rapat ini juga membahas tantangan besar dalam pendidikan Indonesia, yaitu menurunnya skor PISA (Programme for International Student Assessment). Pada tahun 2023, skor PISA Indonesia mencapai titik terendah, menempatkan Indonesia di peringkat ke-71 dunia. Kondisi ini mendesak upaya bersama untuk menghadirkan solusi inovatif yang dapat memperbaiki kualitas pendidikan dan mendukung siswa Indonesia agar mampu bersaing di kancah global.
Sebagai solusi, Skolla mengusulkan beberapa pendekatan untuk memperkaya fasilitas belajar melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan. Beberapa di antaranya adalah sistem pembelajaran omni, asesmen digital yang mendukung perkembangan siswa secara personal, laboratorium visual immersive untuk pengalaman belajar yang lebih mendalam, serta pendekatan pembelajaran holistik untuk mengakomodasi kebutuhan siswa secara menyeluruh. Keunggulan Skolla juga terlihat dalam layanan Personalized Learning yang menyesuaikan pembelajaran dengan karakter setiap siswa, Community-Based Learning yang mengajak siswa dari berbagai kalangan untuk belajar bersama, serta Omni Learning Experience yang mencakup kelas live interaktif, video pembelajaran, konsultasi privat, latihan soal, tryout online, dan kelas pengembangan diri.
Kolaborasi ini didukung oleh pengalaman Skolla yang telah bekerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan amal, termasuk BRI, BSI, Dompet Dhuafa, BAZNAS RI, Rumah Yatim Mandiri, Rumah Zakat, dan Bimbingan Belajar Nurul Fikri, untuk memberikan beasiswa kepada siswa yang membutuhkan.
Kedepannya akan diadakan pertemuan lagi untuk membahas lebih lanjut terkait hal-hal yang akan dikolaborasikan dan memiliki misi bersama dalam dunia Pendidikan sehingga membantu meningkatkan keterampilan siswa. Kedua pihak sepakat untuk mengadakan diskusi lebih lanjut dalam merancang bentuk dan desain program yang tepat, sehingga kerja sama ini dapat dimaksimalkan untuk mendukung Pendidikan di Indonesia.