Yuk, Mengenal Sejenak Sejarah Kurban

Apa Itu Kurban

Kurban merupakan kegiatan yang dilaksanakan di bulan Dzulqa’dah yang biasa bertepatan dengan ibadah haji serta adanya tradisi yang sangat identik dengan menyembelih hewan kurban. Kurban  merupakan  salah  satu  ajaran mulia.  Kurban  secara  bahasa dimaknai  mendekatkan  diri.  Secara  istilah,  kurban  diartikan  segala  upaya  mendekatkan  diri kepada  Allah  dengan  cara  menjalankan  apa  saja  yang  diperintahkan sekaligus  menjauhi  yang dilarang.

Sejarah Kurban

Dari masa kemasa, kita mengenal sejarah kurban bermula dari kisah Nabi Ibrahim a.s yang menjalankan perintah Allah SWT. Disebutkan dalam Al Qur’an: Allah SWT. berfirman mengenai peristiwa kurban ini di dalam,Surah As-Shaffat, ayat 103-109:

“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya). Dan Kami panggillah dia: ‘Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Kami abadikan untuk Ibrahim itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, (yaitu) ‘Selamat sejahtera bagi Ibrahim’.”

Itulah sejarah singkat mengenai ibadah kurban dari Nabi Ibrahim a. s. yang begitu mengharukan. Kisah ini bisa menjadi pelajaran dan keteladanan yang bisa kita tiru sebagai umat muslim. Pada saat kita patuh Allah SWT, pasti akan memberikan hal – hal yang tidak disangka oleh hambanya. Maka dari itu, pada momen Idul Adha ini yang identik dengan tradisi menyembelih hewan kurban, kita bisa mulai berbagi dengan saudara – saudara kita.

Untuk itu, di kesempatan yang baik ini mari kita berbagi kepada sesama agar saudara- saudara kita bisa merasakannya momen idul adha dengan merasakan kenikmatan dari hewan kurban yang dibagikan. Ibarat seperti ibadah  kurban  adalah  kesempatan  bagi  si  miskin  untuk  merasakan kenikmatan dari si kaya. Merasakan nikmatnya daging hewan qurban yang dijadikan hidangan, akan menghanyutkan noktah-noktah  hitam  di  hati  manusia,  memercikkan  aroma  harum  jalinan  kasih  antara  sesama sembari menyemaikan rona ceria di wajah masing-masing yang menerima.

Sumber: TAFSIR SOSIAL KONTEKSTUAL IBADAH KURBAN DALAM ISLAM: Choirul Mahfud, 2014

Bagikan Artikel ini di :